Minggu, Januari 06, 2008

Dari Titik Nol

Begitulah : sibuk, sibuk dan sibuk. Gak ada waktu untuk nulis nih. Cuma ada satu kegembiraan di awal tahun ini. Istriku sudah menyelesaikan studinya di Yogyakarta. Kemarin dia mengirimkan khabarnya, lulus dengan nilai B. Tentu dengan perbaikan. Alhamdulillah.

Tinggal setelah ini meneruskan profesi di jurusan yang sama.
Masih panjang ternyata perjalanannya. Tentu berpisah denganku juga.
Hmm. Begitulah. Kami berdua baru memula segalanya dari titik nol.

Ya, benar-benar dari nol. Impian untuk memiliki rumah dengan cara kredit , harus kami pending dulu. Karena harus menambahi biaya kuliah istriku. Tidak hanya itu, karena istriku hamil, ya, dana-dana ini harus dibagi juga untuk persiapan kelahiran si bayi ini.

Perempuan memang hebat. Istriku meyakinkanku, dia siap menjalani semuanya. Sendirian di rantau, sambil bersekolah.
Aku pernah mengatakan, biar si bayi menjadi penyemangatmu, Dik! Biar dia juga nantinya ketularan pintar. Dan kita bisa mengatakan kepadanya kelak, bahwa kamu sebenarnya sudah kuliah sejak lahir. Kamu harus berbangga dengan itu. Apalagi numpang lahir di Kota pendidikan dan budaya : Yogya.

Ya begitulah sugesti yang kami ciptakan bersama, untuk membungkam jarak sebenarnya yang menjadi masalah kami. Lagi-lagi agar semuanya bermula dari nol.
Dan Sejauh ini kami bahagia.
Bukan begitu, Sayang!